Saya Diperkosa Bos

Tempat kerja itu neraka. Sampai saat ini saya masih dalam tahap pemulihan psikologis setelah saya diperkosa bos saya. DI RUANG KERJANYA.

Kejadian ini berlangsung sekitar setahun lalu. Kantor kami memang sering lembur karena banyaknya request dari klien. Saat itu sekitar jam sepuluh malam, saya dan bos saya yang masih di kantor. Kantor kami memang punya gaya santai dan cenderung akrab. Sambil menyelesaikan pekerjaan, kami berdua juga ngobrol panjang lebar, karena terpaut satu meja diseberang.

Menuju pukul sebelas, saya diminta masuk ke ruangan bos saya. Saya disuruh berhenti mengerjakan tugas dan ikut menemani dia di dalam ruangan. Pintu ruangan seketika ia kunci dan ditutup rapat. Setelahnya saya dipaksa untuk ikut minum dengannya–kelihatannya ia memang sedang mabuk. Apa daya saya yang berbadan kecil tak sanggup menahan cengkraman tangannya. Ia lalu meminta saya membuka baju. Saya berteriak, namun mulut saya ditutup. Ia bilang “gak ada siapa-siapa kok”. Setelah itu, yang saya hanya ingat adalah air mata saya sudah deras menetes. Sedangkan dia, tidak peduli.

Saya hanya bisa berlarian pulang sambil menangis setelah dia ‘selesai’. Saya trauma berat dan merasa malu dengan diri saya. Bagaimana mungkin seorang bos tega memerkosa anak buahnya? ya ternyata kenyataan itu benar. Beratnya lagi, saya berusaha cerita ke orang tua dan teman-teman kerja saya, namun tak satupun yang percaya. Saya malah dianggap gila dan stres, makanya butuh “istirahat”.

Saat ini, saya memberanikan diri untuk berani melaporkan. Bercerita melalui never okay bagi saya tantangan berat yang harus saya lalui. Saya bingung harus bagaimana.

Sektor Pekerjaan:

Add a comment

*Please complete all fields correctly

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.