Sehari-hari saya bekerja di sebuah advertising agency di Jakarta. Pada suatu hari, saya dan tim sedang meeting untuk mendengarkan presentasi mengenai produk atau perusahaan yang akan kita pilih untuk dijadikan iklan produk mobil. Salah satu rekan saya yang laki-laki memaparkan sebuah konsep yang sangat seksis. Ia mengatakan bahwa kampanye ini akan penuh dengan rasa laki-laki dan ditujukan ke laki-laki, simply karena wanita sama sekali tidak mengerti mengenai mobil. “Ya mereka cuma bisa ngotorin aja.”