Saya Sampai Terpikir Untuk Bunuh Diri

Pertama-tama saya adalah seorang wanita umur 23 tahun. Ketika saya mendapat tawaran untuk bekerja di event international ini saya sangatlah senang dan bangga dengan diri saya. Saya sangat semangat karena disaat saya baru lulus kuliah saya bisa langsung mendapatkan pengalaman kerja yg orang lain bahkan tidak bisa dapatkan. Ditempat saya bekerja ini, terdapat banyak macam golongan dari yang pejabat sampai ke orang biasa.

Sebenarnya pekerjaan saya sangat seru karena saya bisa berinteraksi dengan orang-orang penting dan juga orang-orang dari luar negeri namun ya namanya pekerjaan pasti ada juga hal buruknya, dari yang main asal rangkul, meluk dan bahkan candaan yang menurut saya keterlaluan.

Salah satu pekerjaan saya yaitu menjadi seorang personal assistant untuk seorang pejabat. Meskipun bos saya ini sangat baik terhadap saya ya tapi kadang beliau suka merangkul saya dan memeluk saya tanpa persetujuan saya. Setiap beliau melakukan itu saya selalu melawan dengan halus seperti “pak maaf saya ga nyaman” dan untungnya beliau sadar akan hal tersebut dan menghormati saya. Akan tetapi karena saya merupakan personal assistant maka dari itu saya diharuskan untuk selalu mendampingi beliau.

Nah karena saya selalu bersama beliau munculah rumor-rumor yg menurut saya sangat tidak bermoral. Saya digosipkan bahwa saya melakukan hal mesum dengan bos saya padahal saya tidak pernah melakukan itu, bayangin aja itu event besar ya banyak orang dimana-mana.

Dari hal itu saya mendengar banyak candaan yg tidak pantas, bahkan bukan hanya dari lelaki tapi wanita. Mereka menyebut saya wanita murahan lah rendahan lah. Yang bikin saya makin kesal adalah yang menyebarkan fitnah tentang saya itu adalah teman satu team saya yang notabene seorang perempuan juga. Seorang perempuan yang berpakaian tertutup lengkap dengan atribut keagaamaannya (no offense ya). Anehnya lagi, aslinya dia yang genit dengan para bos-bos tapi dia malah memfitnah saya bahwa saya yang ganjen.

Thanks to her, people around me change literally. Saya mendapatkan perlakuan yg menurut saya tidak pantas. Saya dipanggil jablay lah pecun lah ani-ani lah. Dengan embel-embel “bercanda kali, lo gitu aja ngambek. Sensi banget sih”.

Padahal menurut saya omongan seperti itu sangat tidak pantas dijadikan suatu candaan. Belum lagi perilaku lelaki-lelaki disekitar saya yang seenaknya saja merangkul, bahkan ada yang sengaja menyentuh payudara saya. Dan anda tahu dia ngomong apa ketika saya marah-marah ke dia?
Dengan santainya dia bilang gini “yaelah lo gitu aja marah, biasanya sama si bos emang gak diginiin?” kan kurang ajar.

Disaat itu saya tidak bisa melakukan apa-apa karena nama saya sudah tercoreng mau ngomong sampe mulut berbusa pun tidak akan ada yg percaya dengan omongan saya. Saya hanya bisa diam dan menangis. Saya terus meyakinkan diri saya sendiri bahwa ini bukan apa-apa. Masih banyak pekerja wanita di luar sana yang mendapatkan pengalaman buruk daripada saya.

Tapi sekuat apapun saya meyakinkan diri saya bahwa semuanya baik-baik saja tapi nyatanya tidak. Setelah event berakhirpun saya tidak merasa baik-baik saja. Saya masih merasa tersakiti, terhina dan merasa tidak adil. Kenapa saya mesti merasakan hal ini? Apa salah saya dengan mereka? Kenapa saya harus difitnah dengan hal yang tidak pantas?
Kenapa mereka melakukan hal tersebut kepada saya? Apa salah saya?

Terimakasih ya siapapun kalian yg mau mendengar cerita saya. Saya hanya mau ngeshare cerita saya siapa tau ada yang bisa menjadikan pengalaman saya sebuah pelajaran. Jagalah mulut kalian, jangan sebarkan fitnah yg tidak berguna. Daripada bergosip lebih baik menggunakan waktu tersebut untuk belajar atau hal berguna lainnya. Karena dari gosipan atau fitnah kalian yg dianggap hanya bercandaan bisa saja membuat seseorang terluka teramat dalam sampai mempunyai suicidal thoughts. Seperti saya.

Sektor Pekerjaan:

Kirim Komentar

*Please complete all fields correctly

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Cerita Lainnya