“You can be a part of the change when you tell your story. You can inspire others!”
“Here and now, I don’t wanna be this little girl trapped in a box. Here and now I wanna be, all the things that shines among the stars.”
Morning Star
Beberapa waktu lalu, kami bertemu dengan Lala Karmela, seorang penyanyi dan aktris yang juga dikenal dengan keterlibatannya dalam mendukung gerakan-gerakan kesetaraan gender. Dibalik karier bermusiknya saat ini, Lala ternyata mempunyai perjalanan panjang untuk menjadi seorang seniman yang ia inginkan dan mempertahankan identitas musiknya. Keresahan inilah yang kemudian menghasilkan lagu-lagu seperti Morning Star.
Kepada tim Never Okay Project, Lala membagikan pandangannya seputar isu pelecehan seksual di tempat kerja, dan bagaimana ia menggunakan suaranya sebagai upaya untuk menginspirasi banyak orang.
Semakin banyak perempuan menorehkan kesuksesan di dunia kerja. Tetapi, diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan, khususnya di tempat kerja tidak kunjung berakhir. Lala merasa hal ini terus terjadi akibat pola pikir yang tidak benar tetapi terus dilanggengkan. Dan pada akhirnya ini membuat perempuan mempunyai kerentanan khusus, termasuk di industri musik “We have this vulnerable position that can be taken advantaged by people, specially man that have the power, and they are abusing their power by abusing women.”
Hal lain yang ia kritisi adalah ketika perempuan bersuara terhadap ketidakadilan yang ia alami, banyak reaksi-reaksi yang datang untuk membungkamnya. “Saying what you feel in your mind and your hearts is not a bad thing. But sometime, we can’t really say what we wanna say due to certain condition”. Pandangan seperti inilah yang menurutnya dapat membangun ketakutan yang menghalangi penyintas pelecehan seksual untuk berbicara, karena seringkali orang-orang disekelilingnya justru malah menyarankan untuk diam saja. “People can be so mean. People can be so judgmental.”
Lala kemudian mengingatkan bahwa penting untuk semakin banyak pihak peduli atas isu ini. Faktanya, hal-hal yang sudah dinormalisasikan, seperti pelecehan verbal dapat sangat berdampak buruk bagi seseorang “It can affect somebody, can affect their work, and their self esteem.” Karena itu, diperlukan suatu upaya kolektif dimana setiap orang mengambil peran. Misalnya sebagai bystander kita harus berusaha melakukan sesuatu jika menyaksikan sebuah insiden pelecehan seksual, pemberi kerja juga harus hadir melalui peraturan khusus, dan bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat luas atas isu ini “Kita harus sama-sama melakukan ini. We can make the change in public!”
Menjadi seorang yang mendapat sorotan publik, Lala memanfaatkan hal ini dengan untuk membagikan ceritanya kepada masyarakat luas. “Sometimes when I think about this problem I feel so hopeless, but what I do is I start from myself. I put my story out there. Hopefully what I do can inspire others”. Untuk teman-teman yang pernah atau sedang berjuang melawan pelecehan seksual di tempat kerja, Lala berpesan “You’re not alone. When you realize that you’re not alone and you feel a spark in yourself to speak up, share it. You can be a part of the change when you tell your story!”