Sexist Jokes dari Bos

Saya bekerja dikantor ini sejak Oktober 2016, telah 3 kali ganti bos dalam waktu hampir 4 tahun ini. Bos yang terakhir masuk ke kantor kami Januari 2020 lalu, karena memang kami BUMN jadi hampir setiap waktu pasti ada perputaran pemangku jabatan. Akan tetapi untuk jabatan ini biasanya akan ditempati minimal 2 tahun lamanya. Bos baru ini seorang bapak2 umur 40 tahunan, pertama kali perkenalan tidak ada yang aneh sama dia.

Mulai bulan bulan kedua, baru kelihatan aslinya si bapak, ternyata dia orangnya suka melontarkan jokes terkait fisik dan cendrung menghina fisik seorang. Termasuk kepada saya, pernah satu kali dia bilang saya gendut di depan umum. Lalu berikutnya karena saya salah satu pegawai perempuan yang belum menikah dia juga sempat melontarkan jokes tersebut. Akhirnya karena saya tau sifat asal dia yang begitu saya pun memilih cara aman dengan menghindarinya. Untungnya pekerjaan saya tidak terlalu terkait dengan dia, hanya sesekali dan itu masih bisa diatasi.

Akantetapi kejadian yang keterlaluan terjadi hari selasa lalu, saya baru bali dari makan bakso di depan kantor dan dia memanggil saya. Perasaan saya sudah tidak enak tapi ya saya hadapi saja. Ternyata dia melontarkan sexist jokes yang menurut saya cukup kelewatan. Dia bilang katanya kalau saya mau sembuh dari jerawatan saya harus cuci muka dengan celana dalam bekas saya pakai yang baru dicuci, dia ngomong hal tersebut sambil mempraktekkan. Bodohnya saya tidak protes waktu itu hanya menunjukkan ketidaksukaan. Jujur saya gak nyangka hal tersebut keluar dari atasan tertinggi di kantor saya. Hal yang menurut saya sampah.

Ternyata tidak berhenti sampai cerita itu saja, esok harinya unfortunately saya berpapasan dengan dia lagi, lalu dia menanyakan masalah pekerjaan. Saya tanggapi dengan sopan. Tiba tiba terlontar dari mulutnya lagi, dia menanyakan apakah saya sudah mencoba sarannya kmrn. Bodohnya lagi saya cuman bilang “hah” lalu dia pergi ninggalin saya. Esoknya ada kejadian lagi, waktu diruang rapat dia melontarkan kalimat “untung disini ada kamu jadi saya tenang” saya emrasa seolah2 saya alat penenangnya atau apalah, yang jelas itu juga melecehkan menurut saya.

Sexist jokes yang saya alami mungkin belum begitu parah, tetapi jika tidak pernah protes menurut saya dia akan semakin kelewatan memperlakukan saya. Jadi saya berniat melaporkannya, walaupun tidak tau protokolnya seperti apa karena dikantor saya tidak ada mekanisme nya. Saya juga berniat besok besok jika dia melecehkan saya lagi, atau melontarkan sexist jokes pada saya lagi saya akan tegur langsung bahwa saya tidak suka dan merasa dilecehkan.

Saya beruntung karena teman-teman perempuan saya maupun laki2 disini mendukung jika saya menegur orang itu langsung. Bahkan rekan laki2 saya mau mencover ketika saya harus bertemu dengan bapak itu. Walaupun ada beberapa yang bilang “yah mungkin itu culture gap, di budaya nya dia itu bukan hal yang melecehkan hanya bercanda” buat saya sih bercanda pun jelas jelas sexist jokes si bapak pernyataan sampah!

 

Diceritakan oleh NF.

Kirim Komentar

*Please complete all fields correctly

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Cerita Lainnya