Di usia saya yang ke-21 tahun ini saya banyak belajar soal isu kekerasan maupun pelecehan seksual sampai akhirnya saya menyadari bahwa saya pernah jadi korban.
Bagian 1: Waktu kecil kira-kira masih duduk di bangku taman kanak-kanak saya sering ke rumah nenek saya (tidak jauh dari rumah) dan disitulah saya kadang diciumi tetangga (bapak-bapak) yang mungkin gemes dengan pipi saya karena tembem. Setelah dicium saya langsung nangis karena saat itu saya merasa tidak aman dan tidak nyaman. Tapi, orang tua saya bersikap biasa saja.
Bagian 2: Sewaktu sekolah dasar (SD) kira2 kelas 5 dan 6 pipi saya sering dicium beberapa guru (olahraga dan IPA). Saya tidak paham mengapa mereka bersikap seperti itu. Parahnya saat kelas 6 SD ada penjaga kebun/tukang bersih-bersih sekolah dan orang ini berani menyentuh bagian V saya (seperti spontan begitu) dan hal ini tidak hanya saya yang mengalaminya. Beberapa teman saya juga, kami tidak tahu ini bagaimana dan besar kemungkinan kami juga mengabaikannya. Bapak itu sekarang masih bekerja di sekolah saya dulu. Saya khawatir ada korban lain selain saya hingga sampai detik ini.
Bagian 4: Saya pernah beli es ke warung depan rumah dan saat itu ada bapak-bapak yang juga beli es. Eh eh si bapak bapak itu nyolek-nyolek pinggang saya. Waktu itu saya masih SD. Lagi-lagi saya ngerasa gak nyaman tapi bingung harus gimana. Entah karena hal itu atau bukan sampai sekarang saya jadi waswas kalau ke warung yang banyak cowoknya. Saya lebih memilih warung yang sepi. Saya takut kalau ada catcalling atau mengalami hal serupa saat saya masih SD itu.
Bagian 4 : Saya pernah ikut organisasi dimana ada satu senior yang membuat saya tidak nyaman. Kadang saya mau dirangkul dan tangan saya mau digenggam. Padahal saya tidak nyaman dan saya tidak suka. Saat itu saya berusia 16 tahun, saya pun mengadu hal tersebut ke senior lain dan alhamdulillah ditindaklanjuti.
Selanjutnya yang paling saya alami adalah catcalling. Hampir setiap keluar rumah selalu ada dan kadang saya bingung bagaimana melawannya.
Terima kasih sudah jadi wadah berbagi cerita.
Diceritakan oleh Lika