Saya bekerja di kantor X sejak 2018. Di kantor itu memang kebanyakan pegawainya pria, bahkan ada 6 bos utama dan semuanya pria. Pegawai wanita ada 10 orang, 4 orang masih single termasuk saya.
Sejak pertama kali masuk di kantor itu, saya menyadari bahwa saya dianggap “primadona” di sana.
Tidak hanya pegawai pria yang single, yang sudah menikah pun sering menggoda saya. Awalnya hanya memuji atau menggoda dengan verbal, dan saya pun ikut tertawa saat mereka melakukannya. Tapi lama-kelamaan tindakan mereka mulai membuat saya tidak nyaman. Kalimat yang mereka lontarkan mulai tidak sopan. Ada tiga orang yang melakukan hal ini ke saya:
- Seorang bos berumur 50 tahun. Dia pernah masuk ke ruangan saya dan tiba-tiba berkata bahwa bibir saya cantik, dan dia penasaran bagaimana rasanya melumat bibir saya. Pernah juga dia mengatakan bahwa lubang vagina saya pasti masih kecil karena saya belum menikah. Yang paling parah, saat ada acara outing kantor, dia meraba-raba tangan saya dan berbisik di telinga saya, saya lupa apa yang dia katakan saat itu.
- Seorang senior berusia 36 tahun. Dia sering sekali mengatakan bahwa saya cantik dan menggoda saya untuk jalan bersama dia. Saat saya sedang bekerja, dia sering tiba-tiba muncul dan menaruh wajahnya di dekat wajah saya sambil menatap mata saya. Pernah juga dia mencegat saya dan menghalangi saya sehingga tubuh saya menempel di tembok dan tidak bisa bergerak. Saya berusaha melawan, tapi dia malah tertawa.
- Seorang senior berusia 40 tahun. Dia secara terang-terangan mengatakan bahwa ia menyukai saya, bahkan hampir semua rekan kerja mengetahui hal tersebut. Dia sering memegang tangan saya, mengelus siku, sampai merangkul. Dia juga sering mengirim pesan-pesan mesra. Padahal saya sering tidak membalas pesannya, tapi dia tidak menyerah.
Saya sudah bercerita ke beberapa rekan kerja wanita, juga pada ketua divisi. Tetapi tidak ada yang menanggapinya dengan serius. Bahkan seorang senior wanita berkata, bahwa hal tersebut sangat wajar terjadi pada wanita single.
Terkadang saya sedih dan merasa sangat tidak berharga. Bahkan sahabat saya sendiri pun berkata, bahwa seharusnya saya melawan, bukan diam saja. Dia tidak percaya bahwa badan saya kaku dan tidak bisa bergerak saat disentuh oleh mereka, bahkan saya tidak bisa berkata apa-apa.
Saya juga pernah menjadi korban pelecehan oleh teman saya sendiri beberapa bulan yang lalu. Hal itu membuat saya makin ketakutan saat disentuh, benar-benar tidak bisa melawan.
Saya ingin resign, tetapi kontrak saya berakhir pada bulan Desember. Biasanya sih akan tetap perpanjang kontrak, tapi sepertinya saya sudah tidak sanggup lagi bekerja di sana.
Diceritakan oleh EDL