Paket Komplit

Banyak yang bilang…pengen kembali ke masa kanak-kanak. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat kita masih anak-anak.

‘Gaada yang perlu dikhawatirkan’ your head! Aku ga akan pernah pengen balik ke masa kanak-kanak yang seharusnya cerah ceria itu. Serem tau gak?

Oke, jadi gini, sekolahku itu adalah SDIT yang baru dibangun. Aku adalah produk dari angkatan tergila, yaitu angkatan kedua. Angkatan 1 diisi oleh manusia yang sedingin batu es dan…agak pemarah. Angkatan 3 diisi oleh murid2 kalem dan 1 anak tinggal kelas. Angkatan kedua mencetak rekor bullying pertama di SD-ku dan ada 4 murid tinggal kelas, makanya disebut sebagai angkatan tergila.

Karena esde itu masih baru, jadi muridnya cuma sedikit. Aku pindah ke sana saat kelas 3 karena DIBULLY di sekolah lama. Saat aku pindah, baru ada 6 murid perempuan dan 6 laki. Tambah aku, jadi murid perempuannya ada 7. Mereka menyambutku dengan baik. Tak kusangka bahwa akan ada 4 orang yang menjadi ‘produk teman kw’ di kelasku. Selama kelas 3, kehidupan sekolahku masih aman-aman saja.

Nah…kengerian yang HQQ dimulai saat kelas 4. Ada 3 murid pindahan, ciwi semua, 2 diantara murid baru itu merupakan ‘teman kw’ dan berubah menjadi kang bully.

Saat kelas 4, pertumbuhan…(ehem maaf) dadaku dimulai. Ini sering jadi bahan ejekan, selain ukuran tubuhku yang ada di urutan kedua paling mini di kelas. Kecil, pendek, kerempeng, lemah. Aku sering jadi ‘anak bawang’ dan menjadi ‘rakyat yang terasingkan’ di kelas. Duduk sendirian bukan lagi hal yang aneh bagiku. Ga pernah diajak main bersama. Kalaupun diajak, si Rani (bukan nama asli) itu selalu mengajak hompimpa sebelum main. Dia telah merencanakan kemana arah kami harus membalik tangan. Dia sengaja bikin aku kalah hompimpa biar jadi anak bawang. “Anak pendek dan lemah pergi aja sana, hush hush.”
Aku berpikir, “Rani, kau sendiri juga pendek kan ya?”

Oke lanjut. Kelas 5, (ehem) pertumbuhan dadaku masih berlanjut.

“Yee si Fifah kecil-kecil udah pake BH~”
“Eh halo sapi~”

Kukacangi saja mereka.

Eh kok mereka menarik-narik tali bra-ku? Aku berusaha tidak teriak, karena kalau teriak, mereka bakal menjadi-jadi. “Hanna, UDAHAN, BISA GAK???” aku pun berteriak karena tidak tahan. Aku hampir menangis. Seragamnya terdiri dari baju one-piece dan jilbab besar. Kainnya tebal. Tapi ya kok bisa sih, teman–eh, musuhku itu bisa tahu aku pakai bra? Karena si Hanna itu mem-pukpuk punggungku sambil bilang “Eh si Fifah, lagi baca ensiklopedia. Apasih enaknya jadi kutu buku? Semangat ya~” lalu mengataiku dan menarik tali bra-ku. Kejadian ini tak hanya sekali-dua kali. Ini dilakukan saat ga ada guru di kelas.

Panjang banget sih kalau aku cerita kehidupan esde yang ‘membahagiyakan’ itu di sini, jadi aku cuma cerita 1% nya saja :v

Pas kelas 6, aku pernah mencoba untuk…melakukan bvnvh dyry dengan mengiris arteri secara vertikal. Ga banyak-banyak amat darahnya. Bekas lukanya cuma kayak dicakar kucing, udah hilang total sekarang.

Kejadian bullying yang membekas di otakku hanya 5%. Bisa dibayangkan betapa seremnya kehidupan SD-ku.

Kelas 7, temanku ada yang lagi main ometv di kelas. Namanya Riza (bukan nama asli ya).
Aku pun ingin mencobanya juga, dengan tabletku di rumah. Kayaknya asik ya, vidcall dengan teman dari seluruh dunia. Aku yang punya modal bahasa inggris yang lumayan, bahasa arab, bahasa perangcis yang…saat itu masih noob hehe, dan bahasa jepang, ingin mencoba app itu. Malem2 sambil pasang earphone yang kuselundupkan diam-diam biar ga dimarahi Umi hehehe~

Aku menutup kameranya. Kalau orangnya ga asik, bisa diganti. Aku ngobrolnya ASMR, bisik2 pake 3 bahasa.

Pertama aku main..oh kok asik ya. Lalu setelah orang ke-10 yang aku temui, aku mulai tepok jidat pada orang2 di app ini. “Itu mulut kok lemes amat ya, kasar pula kayak kulit hiu.” Kata-katanya iyuh bikin jyjyk.

Aku bertemu dengan seorang laki yang…gimana ya, keliatannya masih 20 tahunan. Dia menunjukkan mukanya. Latarnya kayak di kamar mandi…
Eh tiba2 dia mengarahkan kameranya ke bawah dan meng-unzip CELANANYA.
Aku pun langsung lempar tab ke kasur dan berteriak tanpa suara. Langsung kuhapus lah app itu.

Lanjut. Ini aku pas kelas 8 awal2, saat aku telat masuk kelas sambil nangis.

Jadi gini, ada om-om, dia nanya jam berapa.
“Jam 6:50, om.”
“Eh adek sekola dimana? SMPN ***** ya?” (pokoknya dekat dari tempat dia nanya)
Sekolahku dekat, makanya aku jalan kaki.
Aku kacangi dia.

“Dek, rumahnya Pak Jojon dimana ya?”
“Lewat sana om,” kujawab dengan dingin.
“Oooo di sana~ semangat sekolanya ya dek~” sambil pegang bahu.
Aku hanya bisa menatap tangannya di bahuku dengan tatapan cringe.
“Permisi om..bisa dddd-dilepas ga?” aku sering grogi kalau ketemu orang lain.
“Apasih dek, om cuma semangatin kamu~”

Eh kok lengannya belok ke dada? Iyuh.

Akupun langsung berteriak “HHIIIIIIIIIIIIYYYY!!!!” sambil menendang…monmaap, sel@ngk@ngannya, lalu lari ke sekolah sambil nangis.

Di sekolah, aku alasan telat karena berantem sama Umi. Memang fakta sih, malam sebelum aku menendang sel@ngk@ngan orang untuk pertama kalinya, aku berantem sama Umi.

Aku udah pake jilbab gede, kok bisa sih ada orang yang tertarik sama keuwuan badanku?

Aku belum pernah lapor siapapun tentang kejadian ini. Kalau aku lapor, apalagi ke orangtua, pilihannya 2: dimarahi atau diejekin.

Kata paling ngeselin bagiku adalah…
“GaUsah aNgkat kuRsi, KaMu kan CEWE.” -temen laki pas kelas 5 sd
“Cewe k0k pEngen jadi AsTronot?” -temen pas kelas 1 sd
“Fah, kamu itu ya, penelitiyan ke luar angkasa itu udah ada orang yang melakukan, gausah, kamu kan CEWE. Lagian ngapain kamu pengen jadi astoronot?” -Umi
HIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIH!!!!!! EMANG KENAPA KALAU AKU CEWEEEE???? PORQUOI??? WAE???

TERUS SIAPA ITU VALENTINA TERESHKOVA? DIA JUGA CEWE LOO! ASTRONOT CEWE PERTAMA DI DUNIA!!!

Saat ini aku kelas 1 SMA. Aku selalu bawa gunting portabel di dompet buat jaga-jaga, mulai dari dipake menggunting bungkus makanan sampai melindungi diri dari iblis bertubuh manusiya hehehe~

Alhamdulillah sampe sekarang aku belum pernah bertemu iblis bertubuh manusia lagi.

Ditekan 24/7 di rumah, dicekik deadline tugas sekolah, kadang kena tampar, diinjek di belakang SD, sampai ketemu orang mesyum di jalan. Perfect.

Dahlah. Paket Komplit. Kekerasan mental, fisik, seksual, lengkap sudah pengalamanku~ 🙂

Sekiyan dari saia.

 

Diceritakan oleh A

Sektor Pekerjaan:

Kirim Komentar

*Please complete all fields correctly

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Cerita Lainnya