Beberapa Waktu lalu, Seorang Jurnalis bernama E yang juga penyintas kekerasan seksual melakukan Liputan Insvestigasi terhadap kasus Penyalagunaan Senjata Api (Senpi) oleh oknum Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Sulawesi Tengah di mana oknum DPRD itu menjabati sebagai Ketua Partai Golkar di Daerahnya dan seorang Pejabat yang di hargai.
Ketika H memulai peliputan mendalam bersama rekan seprofesinya yang juga perempuan, pada Malam Sabtu (12 Nov 2021) memulai pekerjaan itu dari Kabupten Banggai, menuju Kabupaten Banggai Kepulauan dengan menaiki kapal Salvador selama 6 jam perjalanan Laut dan menginap di Penginapan Sederhana.
Pukul 23.30 wita mereka (red) mulai melakukan investigasi di dalam ruangan Anggota DPRD itu, setelah berbincang-bincang lama terkait pemberitaan, rekan H pergi ke toilet untuk buang air kecil. Di situlah terjadinya pelecehan terhadap H.
“Apakah kamu ingin memuat berita ini kembali?”
“ya saya akan muat pak sesuai konfirmasi dan klarifikasi.”
Tiba-tiba dari belakang ia mulai meremas kedua payudara dengan kencang setelah berteriak mulutnya disumbat pakai tangan dan tissu, setelah kejadian itu saya meminta kembali ke penginapan kepada teman. Sesampai di Kota Luwuk Kabupaten Banggai saya melakukan perbincangan terhadap kasus ini kepada rekan seprofesi Jurnalis namn saya mendapatkan stigma negatif dari Kasus ini.
Kata teman-teman seprofesi “Enak ya diremas di payudara? Apakah kamu teransang? Apakah Kamu Masturbasi selesai itu? Apakah suami Kamu marah atau tidak hahaha gimana sih kamu juga mungkin mau!!!”
Dari sini saya malu untuk bertemu teman saya selama 6 bulan untuk memulihkan perasaan yang hancur ini. Saya ingin melaporkan ke pihak berwajib, namun tidak diindahkan karena tidak mempunyai bukti kuat semisal CCTV! Saya melapor ke pihak komunitas jurnalis untuk ditindaklanjuti tapi saya merasa malu. Karena saya mempunyai keluarga Suami dan Anak. Namun sampai saat ini kasus ini hanya menjadi kenangan yang bisa dikenang dan menjadi bayang-bayang bagi penyintas jurnalis perempuan di daerah terpencil.
Diceritakan oleh E