Jangan Baper

Setelah 2 tahun menjadi jobseeker, akhirnya saya diterima kerja sebagai partime di sebuah kedai minuman ternama pada bulan November 2021. Awal masuk semua terlihat baik-baik saja meskipun saya menyadari ada cara bercanda yang kurang etis yang para staff lakukan tetapi masih masuk dalam batas toleransi saya. Sejak pertama masuk memang saya sudah sering digoda, diolok-olok dalam artian bercanda dan sebagainya.

Respon saya memang hanya tertawa dan diam saja karena ya tujuan saya hanya untuk bekerja lalu pulang tetapi rekan-rekan di sana mengartikannya dengan berbeda. Mereka merasa sikap diam saya itu artinya kuat dan ya menerima segala bercandaan mereka, mungkin ini juga termasuk kesalahan saya karena hanya diam.

Begitu banyak bercandaan yang sepertinya sudah masuk ke pelecehan yang saya terima, saya ceritakan 2 diantaranya:
1. Sewaktu saya sedang memuat minuman, saya bersama dua rekan saya inisialnya A dan T. A dan T ini adalah pria yang mana T ini sudah menikah dan baru mempunyai anak. Awal kejadiannya, setelah A meracik minuman ia memanggil saya untuk mengocok minuman tersebut dengan kalimat “Ayo dong kocok aku dong M, Udah ga kuat nih M. Ayo kocok aku dong” lalu ditanggapi oleh T dengan nada mendesah “Iya nih M, udah ga kuat nih”. Seketika saya terdiam dan ya badan saya kaku dibuatnya. Selama beberapa hari, setiap malam bila teringat kejadian tersebut pasti saya menangis dan berpikir apa kesalahan yang saya perbuat dan serendah itukah saya hingga pantas menerima perlakuan tersebut.

2. Fisik saya sering dibanding-bandingkan dengan wanita lain yang menurut mereka “semok”. Kebetulan memang fisik saya tidak terlalu menarik dan juga masuk kategori kurus. Supervisor saya yang laki-laki pernah berkata “M, lu tuh cantik dan bakalan lebih cantik lagi kalau montok kayak payudara lu digedein lah pasti bakalan banyak yang suka” selain itu juga “M, lu tuh kayaknya jago deh soal gini-ginian cuman kurang setting-annya doang nih makanya badannya begini. Teknisinya nih yang harus jago pasti kalau udah kena bakalan jadi dah badannya”

Masih banyak kejadian lain tapi pasti akan sangat panjang ceritanya kalau diceritakan semuanya karena hampir setiap hari pasti ada kejadian ini hehehe. Muak rasanya harus bekerja di tempat ini dan sebenarnya saya sudah mencoba untuk tidak memperpanjang kontrak partime saya tetapi sebelum diskusi kontrak terjadi, surat keputusan perpanjang kontrak sudah dikeluarkan oleh Store Manager dan tidak bisa diganggu gugat.

Ingin rasanya menceritakan ke HRD tetapi saya tidak yakin karena rekan-rekan di toko bekerja lebih lama dari saya dan ya rasanya mana mungkin HRD akan percaya dengan orang baru terlebih lagi seorang partime. Apabila kalian menyarankan untuk cerita ke Store Manager sepertinya akan percuma karena terkadang saat kejadian terjadi, SM saya berada di situ dan mendengarkan percapakan kami lalu hanya merespon “Waduh kacau lu pada, bercandanya dewasa lu” sambil tertawa.

Hahahaha “BERCANDA” iya itu kata yg selalu saya ingat. Sedari awal masuk toko sudah ada peringatan “Di sini anak-anaknya emang begini, bercandanya suka kelewatan. Wajarin yak, jangan baper. Bakalan susah kalau baperan kerja sini”

Karena kalimat peringatan itulah saya jadi berpikir mungkin memang saya yang berlebihan dan ya saya yang baperan tetapi jujur saya sudah muak. Saya hanya ingin segera keluar dari toko itu dengan tenang secepatnya.

 

Diceritakan oleh M

Sektor Pekerjaan:

Kirim Komentar

*Please complete all fields correctly

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Cerita Lainnya