Kerja diusia yang masih sangat muda,membuatku disepelekan. Apa mungkin rekan kerjaku berpikir aku “gampang” karena masih muda? Masih anak kecil dibanding rekan perempuan lainnya?
So,mereka seperti seenaknya memperlakukanku. Berapa tahun lalu ada pergantian bos ditempat kerjaku. Atasanku yang baru ini terkenal dengan bercandaan genitnya seperti “beb,sayang,cantik,atau bahkan Adek”. Aku yang merasa tidak nyaman pernah berani bicara langsung “saya ga nyaman dengan panggilan itu pak,tolong panggil nama saja”. Beliau cuma diam.
Sering sekali, bahkan hampir setiap hari aku menerima pesan yang berbunyi “dek udah makan?”. Pesan-pesan ini aku terima diluar jam kantor, dan sesering itu juga aku mengabaikan pesan itu karena berpikir toh, ini udah bukan jam kerja, dan konteksnya bukan tentang pekerjaan. Sering juga memaksaku supaya pulang sama-sama. Setelah itu dia akan menghujani aku dengan pertanyaan “kok ga dibales? Aku ada salah apa sama kamu dek?” atau “kamu marah ya?”.
Demi Tuhan, what the hell is wrong with you???? Pernah dia protes karena aku tidak pernah membalas pesannya itu “kamu online tapi ga pernah bisa bales pesan saya, kenapa sih? Susah banget ya?”. Dari awal aku coba menghindar karena bagaimana pun juga itu atasanku, aku tetap ingin ada hubungan baik sebagai rekan kerja.
Sampai suatu saat dia datang keruanganku dengan ngomong “beb,senyum dong” ???? okeee aku tidak bisa membiarkan ini lebih lama. Akhirnya aku kirimkan email ke ybs dan berani kasih tau bahwa aku benar-benar tidak nyaman dan tidak suka dengan perlakuan orang ini. Aku bilang aku akan resign dalam beberapa hari kedepan karena sudah tidak tahan dan akan lapor ke pasangan bapak.
Tau apa jawabannya? “Lapor aja, wong saya tidak ada niat apa-apa kok sama kamu”. Aku hanya bisa menangis karena perlakuan orang ini. Dan akhirnya aku curhat masalah ini ke teman kantor. Kalian tau apa respon teman kantor ku ini “mungkin ada yg salah dari kamu, karena kamu orangnya suka bercanda. Next kamu lebih kalem dikantor jaga sikap, baju kamu juga ketat kalo ke kantor jadi mengundang”
Entahlah, aku harus apa ?