Waktu itu umur gue masih sekitar SMP, gue baru pindah lagi ke childhood home gue setelah 8 tahun tinggal jauh dari rumah itu.
Sudah menjadi kebiasaan gue dan kakak gue buat main di luar, tepatnya depan rumah, waktu sore. Hari itu gue main rollerskate hanya sekitar gang rumah aja. Waktu itu gang sepi, cuma ada gue, kakak gue, dan tukang yang lagi bikin lemari buat rumah gue.
Setelah beberapa menit bermain, ada satu bapak dengan motornya masuk ke gang rumah gue. Dalam pikiran gue “Oh, tamu tetangga.” Benar, dia berhenti di depan rumah salah satu tetangga gue. Gue sama sekali gak keganggu. Selang beberapa menit, bapak ini mau keluar dari gang. Gue saat itu menghadap sebalik dari arah datangnya bapak itu. Selagi mencari keseimbangan, bapak itu memperpelan laju motornya tepat di samping gue, memegang daerahnya sambil berkata “Nih, t*t!t nih.” lalu melaju kencang keluar gang.
Dengan polos, gue langsung teriak ke mama, melaporkan hal yang terjadi. Mama gue bilang kalau itu pelecehan seksual, tapi gue gak ngerti itu maksudnya apa dan gue harus gimana.
Gue merasa bersalah, gue merasa itu salah gue udah mendorong bapak itu untuk melakukan hal tersebut. Gue gatau mama gue cerita ke bapak gue atau enggak, tapi yang pasti gue takut sama BAPAK GUE SENDIRI selama beberapa bulan setelah itu. Gue sampe sekarang trauma sama bapak-bapak yang naik motor dengan menutupi areanya dengan tas dengan pikiran mereka bakal ngelakuin hal yang sama.
Mungkin cerita gue bisa dianggep ringan sama banyak orang, tapi bagi gue ini udah membekas di pikiran gue. Tapi gue yakin gue gak sendiri.